Karakteristik Massa Air Samudra Pasifik Secara Vertikal
Grafik Musim
Barat (Februari 2000)
Grafik Musim Peralihan 1 (Mei)
Grafik Musim Timur (Juni)
Grafik Musim Peralihan 2 (November)
Data diambil
berdasarkan letak geografi, yaitu terletak di Samudera Pasifik sebelah timur
laut Indonesia (di NOAA berada di tiitk 1116). Berikut ini sedikit analisis
dari grafik yang tergambar di atas:
a.
Suhu terhadap Kedalaman
Pada
grafik temperatur terhadap kedalaman di
atas, dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara musim
barat, musim peralihan 1, musim timur, maupun musim peralihan 2. Menurut
grafik, lapisan termokin rata-rata berada di kedalaman 200-500m dan lapisan
deep layer terdapat pada kedalaman 1000m. Pada bulan Februari yaitu pada musim
barat dapat dilihat, pada mix layer, hanya sekitar 20-21 derajat celcius, yaitu
lebih dingin suhunya dibandingkan dengan musim lainnya. Dapat disimpulkan bahwa
pada bulan Desember-Februari yaitu pada musim barat, sedang terjadi musim
dingin di daerah Samudera Pasifik.
b.
Salinitas terhadap Kedalaman
Dari
grafik di atas dapat dilihat sebuah anomali, yang seharusnya teori mengatakan
bahwa semakin dalam kedalaman, maka salinitas semakin besar, tidak sepenuhnya
terjadi disini. Menurut grafik dari musim barat – musim peralihan 2, pada
permukaan salinitas lebih tinggi dibandingkan di deep layer, itu dikarenakan
adanya penguapan di permukaan air laut yang tinggi yang mengakibatkan garam
atau salinitasnya jadi lebih tinggi. Hal ini biasanya terjadi di daerah tropis,
dibuktikan oleh memangnya data diambil pada lokasi yang berada di Samudera
Pasifik. Karena posisi tersebut juga mengakibatkan tingginya rata-rata
salinitas yang terekam, yaitu antara 34.2-36 psu, balik lagi karna dta ini
diambil dari daerah tropis. Karna di daerah tropis mengalami penguapan yang
tinggi. Kemudian dapat dilihat pada lapisan termoklin di keempat grafik
tersebut mengalami penurunan salinitas yang darstis, hal ini disebabkan karna
danya percampuran dan akan stabil kembali pada deep layer. Lalu dapat dilihat
pula, salinitas tertinggi terjadi pada bulan Februari, yaitu sekitar 36 psu.
Keadaan itu dikarenakan bulan Februari termasuk musim barat, dimana saat itu
terjadi musim penghujan..
c.
Kecepatan Suara terhadap Kedalaman
Dari grafik
di atas dapat dilihat bahwa kecepatan suara berdasarkan kedalaman terbagi
menjadi 3 zona, yaitu pada zona mix layer dimana kecepatan suara cenderung
meningkat, zona termoklin dimana kecepatan suara semakin menurun drastis, dan
zona deep layer dimana kecepatan suara meningkat kembali. Pembagian zona ini
tergantung pula pada lokasi perairannya. Dapat dilihat pula
dari permukaan laut sampai kedalaman sekitar 500 meter kecepatan suara
cenderung meningkat, kemungkinan pada kedalaman ini masih merupakan zona mix
layer dimana suhu masih relatif tinggi dan konstan, serta tekanan terus
bertambah. Mulai dari kedalaman 500-1000 meter, kecepatan suara menurun. Hal
ini kemungkinan dikarenakan pada kedalaman ini di salah satu stasiun pengukuran
wilayah Samudera Pasifik ini, sudah merupakan zona termoklin dimana suhu
menurun secara drastis sehingga kecepatan suara pun ikut menurun. Pada
kedalaman 1000meter dan kemungkinan sampai dasar laut, kecepatan suara
meningkat kembali. Hal ini dikarenakan densitas dan tekanan yang semakin tinggi
seiring dengan dalamnya perairan, meskipun suhu semakin menurun, namun faktor
yang mendominasi kecepatan suara pada zona deep layer ini yaitu densitas dan
tekanan. Hal ini menunjukkan bahwa kecepatan suara dipengaruhi oleh kedalaman
perairan.
Daftar Pustaka:
schlitzer, R. 2001. ocean data view. http://www.awi-bremerhaven.de/GEO/ODV