Rabu, 23 Oktober 2013

Karakteristik Massa Air Samudra Pasifik Secara Vertikal

Karakteristik Massa Air Samudra Pasifik Secara Vertikal

Grafik Musim Barat (Februari 2000)

    
Grafik Musim Peralihan 1 (Mei)



                                                            Grafik Musim Timur (Juni)



Grafik Musim Peralihan 2 (November)





Data diambil berdasarkan letak geografi, yaitu terletak di Samudera Pasifik sebelah timur laut Indonesia (di NOAA berada di tiitk 1116). Berikut ini sedikit analisis dari grafik yang tergambar di atas:
a.      Suhu terhadap Kedalaman
Pada grafik temperatur  terhadap kedalaman di atas, dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara musim barat, musim peralihan 1, musim timur, maupun musim peralihan 2. Menurut grafik, lapisan termokin rata-rata berada di kedalaman 200-500m dan lapisan deep layer terdapat pada kedalaman 1000m. Pada bulan Februari yaitu pada musim barat dapat dilihat, pada mix layer, hanya sekitar 20-21 derajat celcius, yaitu lebih dingin suhunya dibandingkan dengan musim lainnya. Dapat disimpulkan bahwa pada bulan Desember-Februari yaitu pada musim barat, sedang terjadi musim dingin di daerah Samudera Pasifik.
b.      Salinitas terhadap Kedalaman
Dari grafik di atas dapat dilihat sebuah anomali, yang seharusnya teori mengatakan bahwa semakin dalam kedalaman, maka salinitas semakin besar, tidak sepenuhnya terjadi disini. Menurut grafik dari musim barat – musim peralihan 2, pada permukaan salinitas lebih tinggi dibandingkan di deep layer, itu dikarenakan adanya penguapan di permukaan air laut yang tinggi yang mengakibatkan garam atau salinitasnya jadi lebih tinggi. Hal ini biasanya terjadi di daerah tropis, dibuktikan oleh memangnya data diambil pada lokasi yang berada di Samudera Pasifik. Karena posisi tersebut juga mengakibatkan tingginya rata-rata salinitas yang terekam, yaitu antara 34.2-36 psu, balik lagi karna dta ini diambil dari daerah tropis. Karna di daerah tropis mengalami penguapan yang tinggi. Kemudian dapat dilihat pada lapisan termoklin di keempat grafik tersebut mengalami penurunan salinitas yang darstis, hal ini disebabkan karna danya percampuran dan akan stabil kembali pada deep layer. Lalu dapat dilihat pula, salinitas tertinggi terjadi pada bulan Februari, yaitu sekitar 36 psu. Keadaan itu dikarenakan bulan Februari termasuk musim barat, dimana saat itu terjadi musim penghujan..
c.       Kecepatan Suara terhadap Kedalaman
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa kecepatan suara berdasarkan kedalaman terbagi menjadi 3 zona, yaitu pada zona mix layer dimana kecepatan suara cenderung meningkat, zona termoklin dimana kecepatan suara semakin menurun drastis, dan zona deep layer dimana kecepatan suara meningkat kembali. Pembagian zona ini tergantung pula pada lokasi perairannya. Dapat dilihat pula dari permukaan laut sampai kedalaman sekitar 500 meter kecepatan suara cenderung meningkat, kemungkinan pada kedalaman ini masih merupakan zona mix layer dimana suhu masih relatif tinggi dan konstan, serta tekanan terus bertambah. Mulai dari kedalaman 500-1000 meter, kecepatan suara menurun. Hal ini kemungkinan dikarenakan pada kedalaman ini di salah satu stasiun pengukuran wilayah Samudera Pasifik ini, sudah merupakan zona termoklin dimana suhu menurun secara drastis sehingga kecepatan suara pun ikut menurun. Pada kedalaman 1000meter dan kemungkinan sampai dasar laut, kecepatan suara meningkat kembali. Hal ini dikarenakan densitas dan tekanan yang semakin tinggi seiring dengan dalamnya perairan, meskipun suhu semakin menurun, namun faktor yang mendominasi kecepatan suara pada zona deep layer ini yaitu densitas dan tekanan. Hal ini menunjukkan bahwa kecepatan suara dipengaruhi oleh kedalaman perairan.

Daftar Pustaka:
schlitzer, R. 2001. ocean data view. http://www.awi-bremerhaven.de/GEO/ODV


Tidak ada komentar:

Posting Komentar