A maritime regime for north east asia
by mark j valencia
hongkong
Penulis menganilisa tentang sistem multilateral tentang penghubung laut
antar negara dr cina, jepang, korsel, dan korut. Dia menawarkan
kekekayaan data & konteks, seperti sejarah, pemetaan berkaitan dg
perikanan & kelautan, sejarah kerjasama perikanan dan perlindungan
lingkungan laut.
Bab ini menjelaskan tentang teori
dasar2 rezim, juga termasuk definisi rezim sebagai persetujuan
multilateral negara yang mengarahkan untuk mengatur aksi nasional
termasuk dengan isu area. Penulis menggambarkan hambatan menganai
pembuatan rezim yang pro & kontra terhadap pemeritahan yang
berpartisipasi di rezim kelautan. Di resensi buku itu dituliskan
pendapat mengenai persiapan rezim di suatu daerah yang kritis, yang
dimana jika tidak diatasi akan menjadi tantangan. Tapai pada halaman
akhir, pandangan ini berubah, penulis lebih menonjolkan rezim adalah
sering sukses ketika beberapa negara terlibat dengan ketertarikan yang
sama dalam membuat dan pemeliharan aturan tersebut. 3 laut yang
berdekatan di wilayah asia north east, tepatnya jepang, the yellow, the
east china, dll sudah memiliki rezim yang matang. Persetujuan
bilateralnya tentang perikanan sudah ada serta perlindungan lingkungan
sudah menjadi subjek diskusi wilayah. Contohnya persetujuan perikanan
antara dua negara. Kebutuhannya adalah industri perikanan regional yg
mulai krisis & polisi laut yg sudah mencapai level bahaya.
Korea lebih memilih membuat nuklir, daripada mengurusi tentang rezim
kelautan. Di luar permasalahan ini korea utara meragukan menganai dari
rezim ini tujuannya untuk apa, oleh karna itu dia tidak ingin
bekerjasama dengan negara lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar